Friday, September 8, 2017

Ibrahim Berlepas Diri

Dalam Al-Qur'an surat 6:78 diceritakan tentang Nabi Ibrahim a.s. menyindir dan mengkritik kaumnya yang mempersekutukan Allah:

قَالَ يَا قَوْمِ إِنِّي بَرِيءٌ مِّمَّا تُشْرِكُونَ
[Qaala: Yaa qaumii, innii barii'un mimmaa tusyrikuun!]

Dia berkata, "Wahai kaumku! Sungguh, aku berlepas diri dari apa yang kalian persekutukan."

Di kesempatan lain, dalam surat 43:26 dikisahkan Ibrahim a.s. berkata serupa:

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ لِأَبِيهِ وَقَوْمِهِ إِنَّنِي بَرَاءٌ مِّمَّا تَعْبُدُونَ
[Wa idz qaala Ibraahiimu li-abiihi wa-qaumihi: Innanii baraa'un mimmaa ta'buduun!]

Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata kepada ayahnya dan kaumnya, “Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kalian sembah."

Menarik untuk melihat penggunaan kata yang berbeda dalam dua pernyataan di atas. Dalam pernyataan pertama, digunakan kata [innii barii'un]. Dalam pernyataan kedua, digunakan kata [innanii baraa'un]. Apa bedanya?

[Barii'un] digunakan sebagai kata sifat. Artinya orang/sesuatu yang berlepas diri, suci, bebas dari kesalahan, disassociated. [Innii barii'un] berarti "sungguh aku adalah orang yang berlepas diri". Atau dalam bahasa Inggris, "I am disassociated".

Sedangkan kata [baraa'un] adalah kata benda abstrak yang merepresentasikan suatu konsep. [Baraa'un] bermakna kesucian, keberlepasan diri, disassociation itself. Sementara [innanii] adalah ungkapan penegasan yang lebih dari [innii]. Maka [innanii baraa'un] berarti "Sungguh aku benar-benar adalah kesucian/keberlepasan diri".

Apa maksud dari pernyataan kedua tersebut?

Pernyataan [innanii baraa'un] dimaksudkan untuk sesuatu yang lebih besar, yang lebih baik, sebagai representasi dari suatu konsep. Hiperbol, namun tidak berlebihan.

Dalam contoh bahasa Inggris, di pembukaan film Cars misalnya, Lightning McQueen mengatakan, "I am speed". Dia tidak mengatakan "I am fast" atau "I am speedy" yang berarti "Aku cepat". Tapi ia hendak menyatakan bahwa "Akulah representasi dari kecepatan". Mau tahu cepat itu seperti apa? Lihatlah Lightning McQueen!

Dalam kisah Ibrahim a.s., [innanii baraa'un] bermakna "Saya adalah representasi yang sebenar-benarnya dari kesucian, keberlepasan diri (dari aktivitas menyembah selain Allah)". Mau tahu seperti apa contoh nyata dan sejati dari makna berlepas diri dari kesyirikan? Lihatlah Ibrahim 'alaihissalaam!

Mengapa digunakan kata yang berbeda, [barii'un] dan [baraa'un]?

Dalam kisah yang pertama (QS. 6:78), Ibrahim a.s. belum menjadi nabi. Ia menyindir kaumnya dengan berpura-pura menyatakan tuhannya adalah bulan, matahari, lalu meralatnya sendiri. Kemudian ia berkata, "Sungguh aku berlepas diri dari apa yang kalian persekutukan."

Dalam kisah yang kedua (QS. 43:26), Ibrahim a.s. telah diutus sebagai nabi. Ia diperintahkan untuk menghadap ayah/paman beserta kaumnya dan menyatakan keberlepasan diri dari segala yang mereka sembah selain Allah, sekaligus sebagai representasi/contoh nyata akan hal tersebut.

Ada perbedaan makna yang cukup dalam di balik sedikit perbedaan kata. Subhaanallah.

Bagaimana dengan terjemahannya? Akan didapati arti yang sama, yaitu "Aku berlepas diri". Tidak terlihat perbedaannya.

Semoga Allah memudahkan kita untuk memahami bahasa Al-Qur'an dan merasakan luasnya lautan hikmah yang terkandung di dalamnya.

Wa-llahu a'lamu bish-shawab.

Referensi video Ustadz Nouman Ali Khan:
https://youtu.be/fDp1NrTIizc

No comments:

Post a Comment