Beberapa waktu yang lalu saya meminta bantuan tetangga untuk memperbaiki atap yang bocor. Tugasnya adalah naik atap untuk mengecek kondisi genteng dan melakukan apapun yang diperlukan agar tidak bocor.
Singkat cerita setelah semua beres saya memberinya upah Rp 20 ribu. Total waktu pengerjaan sekitar 2-3 jam. Ternyata, menurut ayah saya yang berkecimpung di dunia bangunan, upah senilai itu terlalu kecil.
Misalkan UMR* daerah kita sebesar Rp 2 juta. Jika dalam sebulan ada 25 hari kerja, maka 1 hari kerja bernilai Rp 80 ribu. Jika dalam satu hari ada 7 jam kerja, maka 1 jam kerja bernilai Rp 11,5 ribu. Bila kasusnya mempekerjakan orang / tukang sebagaimana saya di atas, maka pembagian waktu kerjanya adalah antara satu atau setengah hari.
Jadi, untuk kasus saya di atas yang pekerjaannya selesai tidak lebih dari setengah hari, upah yang lebih tepat sesuai UMR kira-kira sebesar Rp 40-50 ribu. Apalagi kalau orang yang kita pekerjakan itu memang berprofesi sebagai tukang. Baiknya juga kita sediakan minuman dan cemilan atau bahkan makanan berat.
Penghitungan ini dapat juga kita terapkan untuk diri kita sendiri saat kita berwirausaha. Acuannya adalah seberapa besar target yang ingin kita dapatkan dalam satu bulannya.
Semoga bermanfaat.
*) UMR = Upah Minimum Regional, ditetapkan oleh pemerintah daerah.
wow, sangat bermanfaat
ReplyDelete