Bila kita mendapati seseorang melakukan suatu tindakan salah, kita bisa bertanya: mengapa dia berbuat seperti itu? Untuk beberapa kasus, pertanyaan yang lebih pas adalah: Mengapa mayoritas orang berbuat seperti itu?
Bila pertanyaannya seperti yang pertama, maka itu adalah persoalan individu. Dan bila pertanyaannya sebagaimana yang kedua, maka itu bukan lagi persoalan individu semata, namun sudah menjadi persoalan sistemik.
Misalnya membuang sampah. Jika ada dua tiga orang membuang sampah sembarangan, kita bisa menegur mereka. Ini persoalan individu mereka.
Bagaimana jika tidak hanya dua tiga orang, tetapi bahkan hampir seluruh orang membuang sampah sembarangan? Tentu ini bukan lagi persoalan individu semata, tetapi sudah menjadi persoalan sistemik.
Untuk mengatasi persoalan sistemik, teguran dan nasihat semata tidak akan cukup. Satu individu ditegur dan dinasihati, puluhan bahkan ribuan lainnya akan tetap muncul bahkan bertambah. Tidak cukup sekedar solusi individual semata, namun harus ada solusi yang sistemik juga.
Contoh membuang sampah di atas juga berlaku untuk contoh-contoh lainnya semisal orang yang berzina, korupsi, aborsi, berbuat curang, bertransaksi ribawi, dll. Bila kita cermati, masalah-masalah seperti itu di negeri ini ternyata bukan persoalan individu saja, tetapi sudah menjadi persoalan sistemik.
Siapakah yang salah? Individu-individu yang berbuat salah itu tentu dia salah. Tetapi bukan hanya individu itu saja, pasti ada yang salah juga dengan sistem yang diterapkan di tengah-tengah mereka, yang menjadikan mayoritas individu di negeri ini berbuat salah.
Bila sistemnya salah, tentu harus segera kita benahi. Bahkan, harus segera kita ganti. Pertanyaannya: diganti dengan sistem seperti apa? Jawaban singkat saya: tentu, dengan sistem terbaik, yakni sistem Islam yang Allah turunkan dan kehendaki untuk diterapkan. Itu sistem terbaik bagi manusia.
sangat setuju...!!!!!!!! dan sistem itu adalah sistem khilafah islamiyyah
ReplyDelete